Strategi Survivalitas Warga dan Politik Survivalitas Aktor Politik pada Konflik Pertambangan

  • Rozak A
  • Kartini D
  • Djuyandi Y
N/ACitations
Citations of this article
51Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan bentuk strategi bertahan hidup yang diperankan warga masyarakat dan strategi mempertahankan kekuasaan dan pengaruh oleh pemilik kekuasaan dan pengaruh dalam konflik di wilayah kerja pertambangan panas bumi di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara tahun 2010-2015. Guna mengkaji masalah ini dipergunakan acuan teori relasi negara-masyarakat dari Joel S. Migdal (1988) dan teori perlawanan orang-orang lemah dan terpinggirkan oleh James Scott (1985). Data dikumpulkan melalui FGD, wawancara mendalam, observasi dan kajian pustaka serta dianalisa secara kualitatif. Kajian ini menemukan bahwa relasi negara-masyarakat yang terbangun adalah relasi yang menempatkan negara sebagai entitas yang lemah (weak state) dan menjadikan lembaga sosial sebagai entitas yang kuat (strong society). Pada situasi ini, warga dan elit politik serta kekuaasan menerapkan strategi dan politik survivalitas yang sifatnya konvensional dan inkonvensional seperti menggunakan pendekatan agama dalam melakukan perlawanan dan mempertahankan pengaruh. Kajian ini merekomendasikan perlunya instusi negara ditempatkan kembali sebagai lembaga yang kuat serta menjadi otoritas utama dalam melakukan kontrol sosial di tengah masyarakat.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rozak, A., Kartini, D. S., & Djuyandi, Y. (2020). Strategi Survivalitas Warga dan Politik Survivalitas Aktor Politik pada Konflik Pertambangan. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 11(1), 53–75. https://doi.org/10.14710/politika.11.1.2020.53-75

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free