Sastra adalah seni bahasa. Bahasa diperlukan secara mutlak oleh penyair untukmenuangkan ide, dirangkai secara estetis sehingga menimbulkan efek keindahan.Dalam konteks inilah majas atau gaya bahasa dihadirkan dalam puisi, sepertiyang dilakukan oleh sepuluh perempuan penyair Madura melalui antologi puisiPerempuan Laut (2017). Puisi-puisi yang ada di dalam antologi tersebut adalahkarya Weni Suryandari, Maftuhah Jakfar, Nok Ir, Juwairiyah Mawardy, LindaAutaharu, Tika Suhartatik, Benazir Nafilah, Nurul Ilmi Elbana, Nay Juireng DyahJatiningrat, serta Salama Ilmie. Antologi puisi Perempuan Laut di atas ditelitidengan tujuan untuk menginterpretasi, menganalisis, dan mendeskripsikanpenggunaan majas pesonifikasi dan simile/asosiasi di dalamnya. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif. Sumber datanya adalah puisi-puisi yangterdapat dalam antologi tersebut, dikumpulkan melalui kepustakaan, sertadianalisis dengan teknis dialogis antara teks dan konteks. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa majas personifikasi dan simile/asosiasi terdapat dalamantologi puisi Perempuan Laut. Semua penyair pada antologi itu menggunakanmajas personifikasi dan simile dengan kadar penggunaan yang berbeda. Tidaksemua puisi menggunakan majas tersebut, namun dipergunakan pada sebagian saja.
CITATION STYLE
Anwar, M. S., & Budi Astuti, S. (2021). MAJAS PERSONIFIKASI DAN SIMILE DALAM ANTOLOGI PUISI PEREMPUAN LAUT KARYA SEPULUH PEREMPUAN PENYAIR MADURA. Buana Bastra, 8(1), 25–40. https://doi.org/10.36456/bastra.vol8.no1.a4132
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.