Indonesia merupakan negara endemis rickettsiosis, di kota-kota besar seperti Jakarta dan Kota Semarang pernah ditemukan adanya antibodi Rickettsia typhi pada manusia. Populasi tikus yang tinggi di Kota Semarang memungkinkan terjadinya penularan rickettsiosis. Rickettsiosis disebabkan oleh Rickettsia spp. yang ditularkan melalui ektoparasit tikus. Sistem surveilans rickettsiosis di Kota Semarang belum ada, sehingga adanya infeksi R. typhi pada pinjal tikus menjadi tidak terlaporkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeteksi keberadaan R. typhi pada pinjal tikus di Kota Semarang. Pinjal diperoleh dari tikus yang tertangkap dengan metode live trap di beberapa lokasi Kota Semarang pada bulan April-November 2016. DNA Rickettsia spp. dari sampel pinjal dideteksi menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Xenopsylla cheopis menginfestasi semua tikus tertangkap yaitu Rattus tanezumi, R. norvegicus, R. exulans, Bandicota indica, B. bengalensis, Mus musculus dan Suncus murinus. Pengujian dengan PCR dilakukan pada sebanyak 144 pool X. cheopis, lima puluh pool sampel X. cheopis (34,7%) positif Rickettsia spp. Tidak ada korelasi yang signifikan antara spesies inang dan jenis kelamin inang terhadap infeksi Rickettsia spp. pada populasi pinjal. Tingginya X. cheopis terinfeksi dengan Rickettsia spp. dapat berpotensi menjadi sumber penularan rickettsiosis di Kota Semarang.
CITATION STYLE
Widiastuti, D., Trisnawati, U. F., & Pramestuti, N. (2018). Deteksi Rickettsia spp. pada Pinjal Tikus di Kota Semarang. BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA, 127–134. https://doi.org/10.22435/blb.v14i2.226
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.