75% wanita di dunia pernah mengalami fluor albus (keputihan) paling tidak sekali dalam hidup dan 45% diantaranya mengalami fluor albus 2 kali atau lebih ( Persia, 2015). Penyebab tersering fluor albus (keputihan) patologis adalah infeksi ( Maya, 2011). Pembalut Herbal menggunakan pewangi yang bisa membunuh bakteri baik dan dan memicu berkembangnya bakteri jahat sehingga bisa memicu infeksi bakteri ( Shabrina, 2016). Pemakaian Pantyliner merupakan salah satu faktor predisposisi timbulnya keputihan (Persia, 2015). Tujuan Penelitian untuk mengetahui Perbedaan Penggunaan Pembalut Dan Pantyliner Jenis Biasa, Herbal Dan Kain Dengan Kejadian Keputihan. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan kesimpulan menggunakan analitik komparatif. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer berupa lembar observasi yang dibagikan ke responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan chi square dan koefisien kontingensi untuk mengetahui kekuatan perbedaannya. Hasil Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara Penggunaan Pembalut Dan Pantyliner Jenis Biasa, Herbal Dan Kain Dengan Kejadian Keputihan pada Mahasiswa prodi D III Kebidanan Stikes Paguwarmas. Kata Kunci : Perbedaan, Pembalut, Keputihan
CITATION STYLE
Susanti, E. M., & Wijaya, P. S. (2018). PERBEDAAN PENGGUNAAN PEMBALUT DAN PANTYLINER JENIS BIASA, HERBAL, DAN KAIN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN. Indonesia Jurnal Kebidanan, 2(1), 31. https://doi.org/10.26751/ijb.v2i1.427
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.