Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh faktor individu anak dan faktor lingkungan. Salah satu penyebab yang menjadi perhatian adalah kebiasaan merokok. Selain itu, data Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa 85% rumah tangga di Indonesia terpapar asap rokok, estimasinya 8 perokok meninggal karena perokok aktif dan 1 perokok meninggal karena terpapar asap rokok orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok anggota keluarga dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita usia 1-5 tahun. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Kriteria inklusi yaitu ibu yang mempunyai balita yang berusia 1-5 tahun yang menderita ISPA, jika di dalam 1 keluarga memiliki 2 balita maka keduanya dapat dijadikan sebagai sampel apabila orang tua balita menyetujuinya dan balita yang tinggal satu rumah dengan anggota keluarga yang merokok, dengan sampel sebesar 82 responden. Analisa Bivariat dilakukan untuk melihat adanya hubungan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi balita yang ISPA lebih banyak ditemukan pada balita yang terpapar asap rokok (65,8%) dibandingkan dengan yang tidak terpapar asap rokok (3,67%). Berdasarkan pengujian Chi Square diperoleh nilai signifikansi adalah 0,000 yang lebih kecil dari 5%. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kebiasaan merokok anggota keluarga di dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Desa Sidosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.
CITATION STYLE
Astuti, W. T., & Siswanto, S. (2022). Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita Usia 1-5 Tahun. Jurnal Keperawatan Karya Bhakti, 8(2), 57–63. https://doi.org/10.56186/jkkb.104
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.