Pengaruh Variasi Setting Temperatur Menggunakan Sistem Kontrol pada Zona Oksidasi Parsial Terhadap Kandungan Tar, Ash, dan Carbon Reaction Rate

  • Damanik E
  • Sudarmanta B
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Indonesia termasuk kedalam salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi dan kemungkinan akan terus meningkat. Peningkatan jumlah penduduk ini juga disertai dengan konsumsi energi yang tiap tahun akan terus meningkat. Perkembangan teknologi memungkinkan untuk mengolah limbah kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan. Limbah kelapa sawit dapat digunakan sebagai sumber biomassa sebagai penghasil energi. Gasifikasi adalah salah satu proses yang digunakan dalam proses mengkonversi limbah kelapa sawit menjadi energi. Gasifier downdraft yang dilengkapi dengan sistem pengendali suhu bertujuan untuk menjaga agar proses gasifikasi dapat berlangsung lebih lama dan lebih bersifat kontinyu. Suhu adalah salah satu parameter penting selama berlangsungnya proses gasifikasi karena jumlah dan komposisi dari gas serta kandungan ash dan tar yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh suhu. Oleh karena itu settingan suhu yang diberikan dengan tambahan pengendali suhu sangat penting untuk melihat pengaruh reaksi yang terjadi, performa gasifikasi, serta kandungan dari hasil proses gasifikasi. Variasi settingan suhu yang dilakukan dengan mengatur pada suhu berapa penelitian akan dilakukan kemudian sistem pengendali suhu akan dipasang pada reaktor. Variasi settingan yang dilakukan pada temperatur 600ºC, 700ºC, 800ºC, 900ºC, dan 1000ºC. Eksperimen ini dilakukan dengan penambahan tiga tingkat masukan udara ke zona pirolisis, oksidasi, dan reduksi disertai dengan penambahan sistem kontrol yang berfungsi untuk mengatur agar temperatur pada tiap-tiap zona yang ada dapat dikendalikan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Biomassa yang digunakan pada penelitian kali ini adalah pelepah kelapa sawit yang dibentuk menjadi pelet. kandungan tar tertinggi pada set point 600ºC sebesar 259.59 Nm3 dan kandungan tar terendah pada set point 1000ºC sebesar 60.95 Nm3 . Nilai karbon pelet yang dikonversikan ke dalam syngas terendah pada set point 600ºC sebesar 59.66% dan nilai karbon pelet yang dikonversikan ke dalam syngas tertinggi pada set point 1000ºC sebesar 76.89%. Nilai massa abu tertinggi pada set point 600ºC sebesar 145.03 gr dan nilai massa abu terendah pada set point 1000ºC sebesar 71.39gr.

Cite

CITATION STYLE

APA

Damanik, E. D., & Sudarmanta, B. (2021). Pengaruh Variasi Setting Temperatur Menggunakan Sistem Kontrol pada Zona Oksidasi Parsial Terhadap Kandungan Tar, Ash, dan Carbon Reaction Rate. Jurnal Teknik ITS, 9(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v9i2.57854

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free