PT. Angkasa Pura II akan membangun Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga dengan kelas bandara III C, menggunakan lahan yang dimiliki oleh TNI AU di Wirasaba, Kab. Purbalingga. Adanya pembangunan bandara ini perlu dilengkapi dengan studi detil disain fasilitas sisi udara yang meliputi runway, taxiway, dan apron. Pada disain fasilitas sisi udara pada Bandara Jenderal Besar Soedirman ini dilakukan pengumpulan data penumpang dari proyeksi pengguna moda transportasi kereta eksekutif pada Stasiun Purwokerto. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan jumlah penumpang per-hari. Pesawat rencana untuk disain ini adalah pesawat ATR 72-600, dengan kapasitas 68 orang penumpang. Setelah itu dilakukan perhitungan kapasitas runwaydidapatkan bahwa dibutuhkan single runway untuk melayani pergerakan pesawat pada Bandara Jenderal Besar Soedirman. Disain fasilitas sisi udara ini juga memperhitungkan kawasan keselamatan operasional penerbangannya, agar dapat dilakukan disain pengembangan terhadap bandara ini. Mengingat bandara yang sudah ada sebelumnya yaitu Bandara Tunggul Wulung Cilacap tidak memungkinkan dilakukannya pengembangan karena terdapat cerobong asap pembangkit listrik tenaga uap yang menjulang, sehingga Bandara Jenderal Besar Soedirman ini yang nantinya akan terus dikembangkan
CITATION STYLE
Permana, M. Y., & Ahyudanari, E. (2019). Disain Fasilitas Sisi Udara dan Operasional Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga. Jurnal Transportasi: Sistem, Material, Dan Infrastruktur, 1(2), 78. https://doi.org/10.12962/j26226847.v1i2.5030
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.