INOVASI DISRUPTIF TRANSPORTASI DI JAKARTA

  • Rasyid E
  • Chaerudin I
N/ACitations
Citations of this article
28Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak Krisis Keuangan Asia Tenggara antara tahun 1997 dan 1998. Dampak negatif tidak pernah hilang sama sekali. Selama periode itu, banyak bisnis, besar dan menengah terpaksa gulung tikar karena ketidakmampuan mereka dalam menghadapi waktu percobaan. Jutaan, buruh dan karyawan, terkena PHK besar-besaran. Pada masa tersebut, Indonesia mengalami lonjakan kegiatan ekonomi informal yang dilakukan oleh mereka yang memiliki keterampilan teknis dan nonteknis. PT Go-Jek Indonesia (Go-Jek) merupakan anomali yang berkembang menjadi fenomena ekonomi inovatif. Meski ada keraguan, Go-Jek mampu memberikan peluang, meski secara informal kepada 200.000 pengendara ojek, 100.000 beroperasi di Jakarta, angka tersebut tidak termasuk mereka yang bertugas di divisi operasi dan manajerial. Internet telah secara signifikan menurunkan penghalang masuk bagi banyak inovator yang mengganggu, termasuk Go-Jek. Perusahaan, yang mematuhi tiga prinsip utama: kecepatan, inovasi, dan dampak sosial, berdiri dibandingkan dengan pengganggu populer lainnya yang muncul dan bercabang di negara-negara di mana kapitalisme liberal berkembang. Go-Jek terus menerus menuai kontroversi, seperti halnya inovator pengganggu lainnya di seluruh dunia, karenanya, dialog dan bimbingan dari pemerintah, untuk mencegahnya menerapkan praktik monopoli serta mencegahnya menerima serangan balik di masa depan dari para pesaing lama. Serangan balik yang terjadi baru-baru ini dari salah satu pesaing lama telah menempatkan pelanggan dan masyarakat Jakarta dalam persaingan yang ketat. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok warga Jakarta dan mitra Go-Jek, kecuali di wilayah Kepulauan Seribu yang belum tersedia jaringan Go-Jek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap fenomena Go-Jek sangat positif. Hal ini terlihat dari respon konsumen yang menganggap Go-Jek merupakan alternatif transportasi yang sudah lama dicari, ketika angkutan umum semakin menjadi permasalahan yang pelik di Jakarta. Go-Jek telah membuka kesempatan kerja bagi mereka yang menginginkan keleluasaan dalam menentukan waktu kerja dan juga kebutuhan. Ketegasan pemerintah dalam membuat kerangka kerja agar pengguna (masyarakat) dan inovator tidak melanggar hukum dan mematuhi ketentuan yang ada.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rasyid, E., & Chaerudin, I. (2021). INOVASI DISRUPTIF TRANSPORTASI DI JAKARTA. Sebatik, 25(1). https://doi.org/10.46984/sebatik.v25i1.1346

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free