Background: Anemia is nutrition problem that risk in adolescent girls. Anemia can be caused by lack of nutrition and blood loss when menstruation.Objective: Analyze the correlation nutrition adequacy level (iron, protein, vitamin C, zinc) and menstrual cycle with anemia in adolescent girls.Methods: Cross sectional design was the design used in this research. The population was 397 subjects’ female students in Senior High School 3 Surabaya, 206 subjects’ grade X and 191 subjects grade XI. The sample studied was 78 subjects selected by proportional random sampling of grade X 40 subjects and grade XI 38 subjects. The nutrition adequacy level data was obtained by Semi Quantitative Food Frequency Questionnaires (SQ-FFQ) and compared to Recommended Dietary Allowances (RDA). The data menstrual cycle was gained by structured questionnaires. Data of anemia was gained by hemoglobin concentration which measured by digital hemoglobinometer (easy touch). The statistical test used chi square test.Result: Protein adequacy level (p=0.031) and vitamin C (p=0.020) were relationship with anemia. Iron adequacy level (p=0.416), zinc (p=0.392), and menstrual cycle (p=0.731) were no relationship with anemia.Conclusion: Adolescent girls who had adequate intake of protein and vitamin C will reduce the risk of anemia. Therefore, adolescense girls are encouraged to maintain intake of protein and vitamin C to prevent anemia.ABSTRAKLatar Belakang: Anemia merupakan masalah gizi yang dapat diketahui dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari normal dalam darah. Kelompok yang berisiko menderita anemia adalah remaja putri. Kurangnya asupan zat gizi dan kehilangan darah pada saat menstruasi dapat menjadi penyebab anemia pada remaja putri.Tujuan: Melakukan analisis korelasi tingkat kecukupan zat gizi (zat besi, protein, vitamin C, seng) dan siklus menstruasi dengan anemia pada remaja putri.Metode: Cross sectional adalah desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini. Populasi yang digunakan sebanyak 397 siswi siswi SMAN 3 Surabaya, 206 siswi kelas X dan 191 siswi kelas XI. Besar sampel sebanyak 78 orang dipilih secara proportional random sampling dari kelas X sebanyak 40 siswi dan kelas XI sebanyak 38 siswi. Data tingkat kecukupan zat gizi didapatkan melalui kuesioner SQ-FFQ dan dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). Data siklus menstruasi didapatkan melalui kuesioner terstruktur. Data anemia didapatkan dari pemeriksaan kadar hemoglobin dengan menggunakan alat hemoglobinometer digital (easy touch). Analisis statistik menggunakan uji korelasi chi-square.Hasil: Tingkat kecukupan protein (p=0,031) dan vitamin C (p=0,020) dengan anemia berhubungan. Tingkat kecukupan zat besi (p=0,416), seng (p=0,392), dan siklus menstruasi (p=0,731) dengan anemia tidak berhubungan.Kesimpulan: Remaja putri yang memiliki tingkat kecukupan protein dan vitamin C cukup akan menurunkan risiko terkena anemia. Oleh karena itu, remaja putri dianjurkan untuk mempertahankan asupan protein dan vitamin C untuk mencegah kejadian anemia.
CITATION STYLE
Farinendya, A., Muniroh, L., & Buanasita, A. (2019). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Siklus Menstruasi dengan Anemia pada Remaja Putri. Amerta Nutrition, 3(4), 298. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i4.2019.298-304
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.