ADAPTASI TEKNOLOGI DI RUMAH ADAT SUMBA

  • Winandari R
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pulau sumba memiliki beberapa kampung adat yang masih dan akan terus dipertahankan di masa depan. Masing-masing kampung adat memiliki karakter arsitektur khas, sebuah representasi arsitektur megalitik di bagian Timur nusantara, yang tidak dapat dijumpai di tempat lain. Kekhasan tersebut merupakan bentukan fisik sebuah proses panjang kegiatan dan budaya masyarakat setempat yang juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, bahkan politik penguasa. Keinginan untuk mempertahankan kekhasan inilah yang menjadi kekuatan utama konservasi rumah adat Sumba. Pada dasarnya, konservasi merupakan upaya yang dilakukan untuk melestarikan bangunan, mengefisienkan penggunaan serta mengatur arah perkembangan di masa mendatang. Di masa kini, upaya tersebut harus didukung oleh perkembangan teknologi. Tanpa dukungan teknologi, bisa dibayangkan ratusan kayu yang harus ditebang, ratusan kubik batu cadas tepian pantai yang harus dipindahkan, dan ratusan alang-alang yang harus ditanam. Dengan kata lain, penggunaan teknologi serta alternatif material sangat diperlukan untuk mempermudah pelestarian bangunan dan lingkungan. Tentunya, penggunaan teknologi tersebut harus berada dalam koridor pelestarian bangunan dan lingkungan. Paper ini akan memaparkan mengenai bantuan teknologi dalam proses kesinambungan budaya dan fisik bangunan rumah adat Sumba.

Cite

CITATION STYLE

APA

Winandari, R. (2018). ADAPTASI TEKNOLOGI DI RUMAH ADAT SUMBA. Mintakat: Jurnal Arsitektur, 18(2). https://doi.org/10.26905/mintakat.v18i2.1470

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free