Banyak kasus ketuban pecah dini (KPD) yang berakhir dengan kejadian preterm tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Karakteristik ibu seperti usia kehamilan, usia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan ibu, riwayat KPD sebelumnya, dan gravida dapat mempengaruhi terjadinya persalinan preterm. Berdasarkan hal tersebut, studi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik ibu yang mengalami KPD dengan persalinan preterm di RSUD Benyamin Guluh Kolaka pada tahun 2022. Metode studi deskriptif ini ialah potong lintang. Jumlah sampel yang digunakan dalam studi ini sebanyak 65 rekam medis pasien yang diambil dengan metode non-ralndom consecutive salmpling. Analisis data yang digunakan ialah analisis univariat untuk melihat profil pasien KPD dengan persalinan preterm. Hasil studi menunjukkan bahwa dari 65 subjek pasien KPD dengan preterm sebagian besar berusia 20-34 tahun (50 orang; 76,3%), paritas primipara 1 – 2 anak (30 orang; 46,2%), status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (tidak bekerja) (42 orang; 64,6%), mengalami anemia (61 orang; 93,8%). Studi ini menunjukkan bahwa KPD yang mengalami persalinan preterm banyak terjadi pada ibu primipara yang berusia 20-34 tahun, mengalami anemia dan tidak bekerja.
CITATION STYLE
Kurniawan, F. S., & Susanto, R. (2023). Karakteristik pasien ketuban pecah dini (KPD) dengan persalinan preterm di RSUD Benyamin Guluh Kolaka. Tarumanagara Medical Journal, 5(1), 47–51. https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24381
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.