Indigenous Konseling Gusjigang dalam Pemikiran Kearifan Lokal Sunan Kudus

  • Mahmud H
N/ACitations
Citations of this article
134Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk merumuskan konsep konseling gusjigang yang berdasarkan pada kearifan lokal adalah sebagai berikut: a) Mendiskripsikan dan menganalisis pemikiran konseling gusjigang, b) Mengetahui dan menganalisis relevansi nilai-nilai konseling gusjigang. Falsafah GUSJIGANG yang diajarkan Sunan Kudus, merupakan sebuah akronim dari bagus perilakunya, pinter ngaji, dan bisa dagang . Bagus merupakan cerminan berkarakter akhlak mulia yang harus dimiliki warga masyarakat dalam kaitan hubungan horisontal antara sesama manusia dan vertikal kepada Tuhan YME. Ngaji tidak hanya dimaknai secara sempit sebagai kegiatan tadarus/membaca Al Qur`an tetapi dimaknai secara luas untuk terus mengkaji berbagai dinamika kehidupan dalam berbagai perspektif keilmuan. Dagang dimaknai sebagai jiwa wirausaha yang harus dimiliki setiap warga agar secara kreatif dan inovatif mampu mencari celah sumber penghidupan secara materiil untuk menjaga eksistensi kehidupannya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Mahmud, H. (2018). Indigenous Konseling Gusjigang dalam Pemikiran Kearifan Lokal Sunan Kudus. KONSELING EDUKASI “Journal of Guidance and Counseling,” 2(1). https://doi.org/10.21043/konseling.v2i1.4137

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free