Energi Listrik adalah salah satu energi yang sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Dalam produksi energi listrik, dibutuhkan pembangkit tenaga listrik yang dalam produksinya tidak merugikan lingkungan yang ada di sekitar. Oleh karena itu teknologi pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan yang sering disebut dengan sebutan EBT ( Energi Baru Terbarukan ) sedang digencarkan, simulasi penggabungan antara PLTS dan PLTB menjadi satu kesatuan sistem hibrida dengan mode off-grid dapat menjadi salah satu solusi alternatif dari permasalahan diatas. Sistem dirancang dengan alur dari pembangkit tenaga surya dan angin dijadikan menjadi satu melalui controller hybrid 700 W, kemudian dari controller akan disalurkan menuju baterai dengan tegangan 12V dan dari baterai akan diteruskan ke beban pompa aerator kolam 25 W dengan pengkonversian tegangan dari 12 V ke 220 V menggunkan bantuan inverter. Dari Hasil monitoring data logger, energi rata – rata per hari yang dapat dihasilkan oleh PLTS adalah kisaran sebesar 316,84 Wh. Sedangkan energi rata – rata per hari yang dapat dihasilkan oleh PLTB adalah kisaran sebesar 67,77 Wh. Lalu pada Hasil monitoring IoT, didapatkan energi rata – rata yang dapat digunakan beban dalam kisaran waktu 14,2 jam adalah sebesar 242,25 Wh. Terdapat energi sisa sebesar 142,36 Wh yang dapat disimpan ke dalam baterai.
CITATION STYLE
Devrifqi, U. M., & Mowaviq, M. I. (2021). Rancang Bangun Pembangkit Listrik Hybrid Tenaga Surya dan Bayu Untuk Simulasi Pompa Aerator Kolam 25 W. SUTET, 11(1), 36–50. https://doi.org/10.33322/sutet.v11i1.1455
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.