Kalium adalah analit yang penting karena jika ada kekurangan atau terlalu banyak kalium, itu akan menyebabkan kematian seseorang, itulah alasan mengapa kesalahan dalam pengukuran kalium dapat membuat kondisi serius bagi pasien jika terapi berdasarkan pada hasil laboratorium tidak akurat. Keadaan hemokonsentrasi sampel dapat mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik aplikasi Tourniquet terhadap kadar kalium, dimana penggunaan Tourniquet yang kurang tepat juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sampel yang dapat meningkatkan kadar kalium dalam serum. Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium yang menggunakan serum dari subjek. Semua data kemudian diolah secara statistik dengan T- Test berpasangan. Hasil penelitian adalah rata-rata kadar kalium dengan teknik Tourniquet yang dilepaskan tepat setelah vena dapat diakses adalah sekitar 3,86 mmol / L, lebih rendah dari intervensi kedua yang menggunakan aplikasi Tourniquet yang tidak dilepaskan sampai volume darah cukup, sekitar 4,05 mmol / L. Menurut hasil Uji T berpasangan, nilai p adalah 0,003 dengan signifikansi 2 tailed (α = 0,025) yang membuat p
CITATION STYLE
, B., Marson, F. A., , A., & , P. (2018). PERBEDAAN TEKNIK PEMASANGAN TOURNIQUET TERHADAP KADAR KALIUM SERUM. Jurnal Kesehatan, 11(2), 91. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v11i2.6328
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.