Air Defense Identification Zone (ADIZ) atas Pulau Diaoyu/Senkaku oleh Cina pada tanggal 23 November 2013 menimbulkan persoalan tumpang tindih kedaulatan dan mengakibatkan multilateralisasi isu keamanan di Laut Cina Timur. Sebagai konsekuensi atas tindakan Cina tersebut, maka Jepang meningkatkan nasionalisme dan remiliterisasi pasukan bela dirinya. Keputusan dan kebijakan politik luar negeri Cina tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternalnya. Kebijakan politik luar negeri memiliki sumber daya internal sebagai input bagi pembuat keputusan yang meliputi determinan internal dan determinan eksternal. Kebijakan Cina ini akan diekplorasi melalui model pembuatan keputusan dalam rangka memahami para pembuat keputusan dan determinan luar negeri yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai hasilnya, maka konflik ADIZ yang dilakukan oleh Cina akan menjadi suatu isu ‘gun race’ (perlombaan senjata) atau ‘tit-for-tat’ (gayung bersambut) antara kekuatan-kekuatan dominan dalam sistem internasional. Kebijakan Cina ini juga akan mewujudkan suatu perimbangan kekuatan (balance of power) yang baru dan dilema keamanan (security dilemma) di Laut Cina Timur. Lebih lanjut bila kompromi tidak dapat dicapai di kawasan tersebut, maka Laut Cina Selatan dan Asia Pasifik akan menjadi lapangan konflik yang baru di masa mendatang. Kata Kunci - Kebijakan Luar Negeri, ADIZ Cina, keseimbangan kekuatan, keamanan Asia Pasifik.
CITATION STYLE
Hidayat, S. (2018). DAMPAK PEMBERLAKUAN AIR DEFENSE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ) CINA TERHADAP KEAMANAN ASIA PASIFIK. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 4(1). https://doi.org/10.33172/jpbh.v4i1.322
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.