Penelitian ini menganalisis efisiensi perbankan pada Bank Syariah di Indonesia dari Maret 2020 hingga Maret 2022. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari 11 Bank Syariah yang dihasilkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penelitian ini menggunakan Data Envelopment Analysis sebagai pendekatan non-parametrik untuk mengukur efisiensi perbankan. Penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi untuk menentukan variabel input dan output. Variabel input dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya. Variabel output dalam penelitian ini adalah pembiayaan dan pendapatan operasional lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi teknis bank syariah di Indonesia antara bank umum syariah dan unit usaha syariah dapat lebih efisien, dengan skor rata-rata 8,51 dan 8,54. Untuk hasil efisiensi pada masing-masing bank, baik bank umum syariah maupun unit usaha syariah, rata-rata skor efisiensi teknis bank umum syariah adalah 8,51 dan 8,54. Untuk hasil efisiensi pada masing-masing bank, baik Bank Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah, terdapat empat periode dimana semua bank mengalami efisiensi. Selain itu, hanya satu bank yang mengalami efisiensi pada setiap periode untuk Bank Umum Syariah. Sebaliknya, untuk Unit Usaha Syariah terdapat tiga bank yang mengalami efisiensi.
CITATION STYLE
Prily Auliani, A., & Perwithosuci, W. (2023). Efisiensi Teknis Bank Syariah di Indonesia Selama Pandemi Covid-19 : Pendekatan Data Envelopment Analysis. Cakrawala Repositori IMWI, 6(1), 174–185. https://doi.org/10.52851/cakrawala.v6i1.159
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.