Hubungan Antara Tingkat Depresi pada Penderita Kanker Payudara Lanjut Lokal dengan Kadar Kortisol Serum Darah

  • Budijitno S
N/ACitations
Citations of this article
7Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar belakang : Stress neurologis, melalui sitokin-sitokin internal di dalam sawar otak akan menyebabkan sekresi kortisol oleh kelenjar adrenal melalui HPA axis. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa terdapat korelasi antara pengaruh depresi terhadap kadar kortisol pada penderita tumor payudara stadium III B. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian klinis CrossSectional, yang dilakukan pada 40 pasien wanita penderita kanker payudara duktal invasif stadium lanjut lokal (stadium IIIA, IIIB, dan IIIC). Tingkat depresi diukur dengan quesioner standar Beck Depression Inventory (BDI). Kadar kortisol dihitung dengan metode ELISA, dan diambil dari serum sampel pada jam 09.0010.00. Hasil : Kadar kortisol rerata 254,98; SD 48,65 ng/ml, hasil BDI minimum 4, maksimal 9, dengan median 7. Berdasarkan hasil Spearman corellation terdapat hubungan  bermakna antara nilai BDI dengan kadar kortisol (p<0,001, r=0,868). Simpulan : Sesuai dengan teori yang ada, kadar kortisol berhubungan erat dengan ekspresi kortisol. Proses sitokin-sitokin internal di otak pada pasien dengan IDC masih berlangsung sesuai teori, tetapi hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut lagi. Pada penelitian ini juga terbukti quesioner BDI mempunyai korelasi yang kuat untuk pengukuran tingkat depresi yang dilihat dari parameter kortisol.

Cite

CITATION STYLE

APA

Budijitno, S. (2017). Hubungan Antara Tingkat Depresi pada Penderita Kanker Payudara Lanjut Lokal dengan Kadar Kortisol Serum Darah. Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine, 3(2). https://doi.org/10.36408/mhjcm.v3i2.220

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free