Letak hutan mangrove yang strategis melandasi pengelola Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai membuka sarana ekowisata. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan konservasi di hutan mangrove dalam zona pemanfaatan tradisional dan menganalisis dampak pola kemitraan tersebut pada pelestarian ekosistem hutan mangrove. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konsep yang berdasar pada data sekunder. Analisis dilakukan secara deskriptif untuk menguraikan jawaban permasalahan. Hasil penelitian dan pembahasan bahwa bentuk pola kemitraan konservasi di hutan mangrove dalam zona pemanfaatan tradisional yaitu dengan mengakomodasi pemanfaatan secara tradisional yang dilakukan oleh penduduk setempat, terutama yang memiliki keterikatan secara adat istiadat/turun temurun terhadap sumber daya alam dalam kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Kemudian dampak pola kemitraan konservasi di hutan mangrove dalam zona pemanfaatan tradisional terhadap pelestarian ekosistem hutan mangrove yaitu masyarakat dan pihak balai TNRAW dapat bekerja sama meningkatkan potensi yang ada dan menjaga keberlangsungan mangrove.
CITATION STYLE
Jabalnur, J., Heryanti, Safiuddin, S., Intan, N., Ukkas, J., Suciati, M., & Tabiu, R. (2023). Kemitraan Konservasi di Hutan Mangrove dalam Zona Pemanfaatan Tradisional. Halu Oleo Law Review, 7(1), 52–65. https://doi.org/10.33561/holrev.v7i1.13
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.