ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya tanggapan positif dan negatif dari beberapa kepala negara, pakar, dan praktisi yang hadir dalam sidang virtual saat covid-19 mengalami peningkatan tahun 2020. Teori yang digunakan yaitu analisi wacana kohesi gramatikal dan leksikal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Teknik analisis data menggunakan metode agih dan padan dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pidato banyak mengalami unsur repetisi. Salah satunya terdapat kata ganti “kita” yang menunjuk diri dan seluruh perwakilan negara yang hadir pada sidang tersebut. Repetisi menjadi pengaruh dalam jalannya pidato karena memiliki poin dalam unsur penekanan terhadap pidato yang disampaikan. Analisis wacana kohesi gramatikal dan leksikal pada pidato tersebut sudah padu karena memiliki bentuk penyusunan kata yang sesuai dan isi pidato yang disampaikan sudah kompleks sesuai harapan dan tujuan seluruh kepala negara kedepannya. Tentu isi pidato memiliki korelasi dengan situasi yang terjadi seperti menurunnya perekonomian seluruh negara, terjangkitnya covid-19, masih terjadi konflik seperti Palestina dan Israel. Inilah yang menjadi sebab bahwa pidato tersebut terdapat unsur repetisi karena Presiden hanya menginginkan seluruh warga negara untuk terus bekerja sama dan menjunjung tinggi perdamaian dunia. Kata kunci : analisis wacana, kohesi gramatikal dan leksikal, pidato Jokowi
CITATION STYLE
Octaviani, A. W., Masrur, M., & Purwanti, P. (2023). Analisis Wacana Kohesi Gramatikal dan Leksikal Pidato Presiden RI Bapak Joko Widodo dalam Sidang Umum PBB Bulan September 2020. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 7(2). https://doi.org/10.30872/jbssb.v7i2.7838
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.