Kota Pekalongan memiliki luas 46,42 km2. Berdasarkan penggunaan lahan, 19% dari luasnya yaitu 886 ha merupakan lahan pertanian. Bencana banjir dan pasang surut yang terjadi saat ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk pertanian. Upaya untuk mengatasi masalah ini telah dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kota. Namun, upaya tersebut belum memberikan solusi nyata karena bencana banjir dan pasang surut terus meluas. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi dampak banjir dan pasang surut terhadap lahan pertanian dan memberikan rekomendasi penanggulangan dampak banjir dan pasang surut terhadap lahan pertanian di Kota Pekalongan. Riset dilakukan melalui metode pengumpulan data, pengujian dan analisis kualitas data, skenario mitigasi bencana, dan hasil riset. Berdasarkan parameter baku mutu air kelas III, nilai BOD pada S1, S3, dan S6 adalah 12,5; 27.6; 7,6 mg/L dan nilai COD pada S2, S3, S6 adalah 53,7; 88,7; 46 mg/L yang melebihi/tidak memenuhi persyaratan. Oleh karena itu, direkomendasikan pengelolaan tata air yang baik, pengaturan air dengan konsep mini polder, melakukan reklamasi lahan pertanian terdampak, pembuatan saluran sanitasi limbah domestik rumah tangga, dan pembuatan purifier pond.
CITATION STYLE
Huda, M. W. N. H., Murtiningrum, M., Ganara Mawanda, H., Khoiru Zaki, M., Lestari, P., Setyawan, C., … Ngadisih, N. (2023). Mitigasi Dampak Banjir dan Rob Terhadap Lahan Pertanian di Kota Pekalongan. JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN, 21(1). https://doi.org/10.54911/litbang.v21i1.235
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.