Salah satu kesehatan jiwa yang sering terjadi dan menimbulkan bahaya yang cukup seperti Halusinasi. Penderita halusinasi atau gangguan jiwa sering mendapat stigma dan diskriminasi yang lebih besar dari masyarakat disekitar. Penderita halusinasi yang mendapat dukungan keluarga mempunyai kesempatan berkembang kearah positif secara maksimal sehingga penderita akan bersikap positif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kekambuhan pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi. Rancangan penelitian adalah penelitian survey analitik dimana hubungan rancangan “cross sectional study”. Jumlah populasi 18 keluarga dan 2 orang pada setiap keluarga yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yakni sebanyak 18 responden yang masing masing keluarga akan diteliti 2-3 orang sehingga total sampel yang diambil adalah 33 orang. Analisis bivariat menggunakan metode analisis uji Chi Square. Hasil analisis menggunakan uji chi square pada variabel pengetahuan diperoleh nilai p value=0,032 (p value < 0,05). Hasil analisis menggunakan uji chi square pada variabel dukungan keluarga diperoleh nilai p value=0,010 (p value < 0,05). Ada hubungan antara variabel pengetahuan dan variabel dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi.
CITATION STYLE
Berowi, A., Rahman, G., & Badar, B. (2023). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI. SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan, 2(3), 324–335. https://doi.org/10.55681/saintekes.v2i3.123
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.