Analisis data raster dengan menggunakan data spasial berupa Digital Elevation Model (DEM) dapat menghasilkan beberapa data turunan seperti kemiringan lereng, aspek lereng, garis kontur, kurvatur serta hillshade. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat akurasi dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat data kemiringan lereng praktikum analisis raster. Pembuatan peta kemiringan lereng dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode planar dan geodesi. Pemilihan metode yang tepat diperlukan dalam kegiatan praktikum mahasiswa agar mahasiswa dapat memahami proses pembuatan peta kelerengan meskipun dalam waktu yang relatif singkat. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS) dengan resolusi 8,25m. Skala yang masih relevan yang bisa dilakukan adalah tingkat Kabupaten atau lebih kecil lagi dengan durasi proses mencapai 30-47 detik. Tingkat akurasi dalam pembuatan peta kelerengan yang tebaik adalah dengan menggunakan metode geodesi dengan nilai RMSE sebesar 3,96. Durasi proses yang singkat dengan nilai RMSE yang tergolong rendah, maka metode geodesi lebih cocok digunakan untuk pembuatan peta kelerengan dalam kegiatan praktikum.
CITATION STYLE
Andhika, Y. (2024). Perbedaan Hasil dan Akurasi Peta Kemiringan Lahan Berdasarkan Metode Geodesi dan Planar pada Materi Analisis Raster. Indonesian Journal of Laboratory, 1(3), 179. https://doi.org/10.22146/ijl.v1i3.89132
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.