ANALISIS PERCAKAPAN BAHASA SASAK DALAM PERSPEKTIF GENDER: SEBUAH KAJIAN WACANA KRITIS

  • Setiawan I
N/ACitations
Citations of this article
39Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Percakapan kerap digunakan sebagai media mentransfer ideologi para penutur. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini untuk: mendeskripsikan representasi peran laki-laki atau perempuan Sasak dalam pilihan kosakata, dalam melakukan kendali interaksional, dalam struktur sintaksis, dan dalam pemakaian metafora dengan percakapan bahasa Sasak. Teori yang dipergunakan adalah teori wacana kritis model Norman Fairclough dan dilengkapi oleh teori Teun A. Van Dijk. Pengumpulan dilakukan dengan metode simak dan cakap (wawancara) serta teknik dasar dan turunannya, metode observasi, dan metode dokumentasi. Sumber data diperoleh dari para pemuda dan pemudi Sasak yang sedang berkomunikasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, kategorisasi, dan pemolaan. Data disajikan secara formal dan informal. Pada akhirnya, penelitian ini menghasilkan realita motif atau ideologi sikap komunikator yang memihak peran laki-laki atau perempuan Sasak dalam perspektif gender, yang kerap menimbulkan persinggungan fisik-psikis, seperti; pelecehan seksual, KDRT, dan bahkan dalam budaya kawin cerai.

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Cite

CITATION STYLE

APA

Setiawan, I. (2019). ANALISIS PERCAKAPAN BAHASA SASAK DALAM PERSPEKTIF GENDER: SEBUAH KAJIAN WACANA KRITIS. MABASAN, 7(1), 24–35. https://doi.org/10.26499/mab.v7i1.170

Readers' Seniority

Tooltip

Lecturer / Post doc 7

50%

PhD / Post grad / Masters / Doc 4

29%

Researcher 3

21%

Readers' Discipline

Tooltip

Arts and Humanities 6

38%

Social Sciences 4

25%

Philosophy 3

19%

Linguistics 3

19%

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free