Kesalahan pengobatan (medication error) memberikan efek yang tidak diharapkan bahkan diperkirakan memberikan dampak besar terhadap kematian. Medication error dapat terjadi pada setiap proses pengobatan, salah satunya pada proses peresepan. Resep elektronik (e-prescribing) diyakini memiliki efektifitas yang lebih baik dibanding resep manual dan dinilai bermakna dalam menurunkan kesalahan pengobatan. Implementasi e-prescribing yang belum berjalan dengan baik khususnya di Indonesia, memerlukan evaluasi dan solusi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik dan memberikan keamanan pengobatan pasien. Metode yang digunakan adalah Review literatur dengan penelusuran jurnal secara online yang diterbitkan dari tahun 2013 hingga 2021 pada database Garuda, Science Direct, dan PubMed. Setelah proses review, ditetapkan 10 jurnal untuk review ini. Delapan artikel menyatakan bahwa resep elektronik (e-prescribing) memberikan manfaat yang bermakna dan meningkatkan keselamatan pasien. Sedangkan pada 2 penelitian melaporkan belum ada perbedaan signifikan antara resep manual dan resep elektronik. Resep elektronik mampu meningkatkan pelayanan dan keamanan pasien (medication safety) dengan menghilangkan kesalahan dalam tulisan tangan, memberikan akses riwayat resep dan alergi obat pasien, keamanan dan mempercepat waktu tunggu pasien. Namun, Implementasi resep elektronik (e-prescribing) belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena kurangnya faktor sumber daya manusia, aplikasi e-prescribing, dan fasilitas yang kurang mendukung.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Ulum, K., Hilmi, I. L., & Salman, S. (2023). Review Artikel : Implementasi dan Evaluasi Peresepan Elektronik Dalam Upaya Menurunkan Kesalahan Pengobatan. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(1), 192–198. https://doi.org/10.36490/journal-jps.com.v6i1.19