Caesar's Coin dan Hubungan Gereja-Negara dalam Orde Baru

  • Intan B
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Meskipun hampir seperempat abad Indonesia memasuki Orde Reformasi, otoritarianisme tetap perlu diwaspadai. Corak dan laku otoritarianisme di belahan dunia manapun lazim menumpahkan darah daripada membangun perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk menyingkapkan sikap tegas penolakan Yesus terhadap otoritarianisme dalam pemerintahan. Sejak kemerdekaan Indonesia, otoritarianisme terjadi pada masa Orde Baru. Selama 32 tahun, pemerintahan ini menekan perkembangan demokrasi yang juga berdampak pada ranah ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga keagamaan. Dalam penelitian ini, penulis menemukan kewaspadaan dan ketakutan yang berlebihan terhadap kehadiran model pemerintahan theocracy ala Zealot melalui isu Islamic state dan Islamic society telah menimbulkan loyalitas mutlak dan keberpihakan tanpa reserve dari Gereja terhadap Pemerintah. Penulis berargumen bahwa gereja, sebagai lembaga rohani, telah “dipolitikkan”, selain gereja telah kehilangan fungsi kritis dan korektifnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Intan, B. (2022). Caesar’s Coin dan Hubungan Gereja-Negara dalam Orde Baru. VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI, 8(2). https://doi.org/10.51688/vc8.2.2021.art5

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free