Minyak ikan kaya akan asam lemak tidak jenuh baik tunggal (MUFA) dan ganda (PUFA) yang sangat baik dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan manusia. Asam lemak tidak jenuh tersebut dikenal sebagai omega 3 terdiri dari asam linolenat, asam eikosapentanoat atau EPA, asam dokosaheksanoat atau DHA dan omega 6 terdiri dari asam linoleat, asam arakhidonat atau ARA. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui profil gliserida dan identifikasi asam lemak omega 3 dan 6 dalam molekul lemak sehingga potensi minyak ikan gabus sebagai sumber omega 3 dan 6 dapat diketahui. Minyak ikan gabus diekstraksi dengan metode sokletasi. Selanjutnya dilakukan analisa sifat fisika dan kimia minyak ikan gabus. Komposisi asam lemak dianalisis dengan kromatografi gas (GC-FID) yang sebelumnya diesterifikasi menggunakan BF3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuh. Total asam lemak jenuh sebesar 40,438%, total asam lemak tak jenuh sebesar 59,562% yang terdiri dari MUFA sebesar 16,298% dan PUFA sebesar 43,272%. Ditemukan asam lemak omega 3 yaitu asam linolenat, asam eikosapentanoat, asam dokosaheksanoat dan asam omega 6 yaitu asam linoleat. Dari analisis karakteristik sifat fisika kimia ditemukan masih dalam batas yang dipersyaratkan. Perbandingan omega 3 dan omega 6 pada minyak ikan gabus masih dalam rentang syarat perbandingan yang dianjurkan. Dari hasil penelitian minyak ikan gabus berpotensi sebagai sumber omega 3 dan 6 dari salah satu ikan air tawar yang banyak dikonsumsi masyarakat.
CITATION STYLE
Pandiangan, M. (2022). Potensi Minyak Ikan Gabus (Clarias sp.) sebagai Sumber Asam Lemak Omega 3 dan 6. Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA), 153–161. https://doi.org/10.54367/retipa.v2i2.1895
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.