Pulau Bali merupakan ikon pariwisata di Indonesia, masyarakat Bali sangat kuat memelihara dan menjalankan adat istiadat yang dijiwai oleh ajaran Agama Hindu yang menjadi salah satu modal sosial yang kuat untuk membangun desa secara berkelanjutan. Pembangunan desa secara keberlanjutan dapat dilakukan dengan pengembangan pariwisata dengan konsep ekowisata berbasis budaya lokal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi pemberdayaan masyarakat melalui implementasi budaya lokal dalam penataan daerah aliran sungai untuk menunjang pengembangan kawasan ekowisata dan mengetahui konsep budaya lokal sangat relevan diimplementasikan dalam penataan daerah aliran sungai untuk menunjang pengembangan kawasan ekowisata. Metode yang digunakan yaitu analisis kualitatif melalui observasi secara langsung, wawancara serta dokumentasi. Hasil riset yaitu strategi pemberdayaan masyarakat dalam penataan daerah aliran sungai di Desa Peliatan adalah melalui partisipasi aktif masyarakat yang dimulai dari kesadaran diri sendiri. Masyarakat Bali memiliki konsep budaya lokal yaitu Tri Hita Karana yang digunakan untuk mendukung strategi pemberdayaan masyarakat dalam penataan daerah aliran sungai. Tri Hita Karana sangat relevan diimplementasi dalam penataan daerah aliran sungai untuk menunjang pengembangan kawasan ekowisata karena dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
CITATION STYLE
Suparsa, I. M., Muliani, N. K., Dea Manik Puspadewi, A. A., Aprilia Wiryastuti, N. N., & Bintang Maharani Putri, I. D. A. A. (2022). Implementasi Budaya Lokal Dalam Penataan Daerah Aliran Sungai Untuk Menunjang Pengembangan Kawasan Ekowisata. Jurnal Ilmiah Vastuwidya, 5(1), 57–64. https://doi.org/10.47532/jiv.v5i1.410
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.