Berbeda dengan pembangunan di Barat yang lebih menekankan fitur-fitur penghargaan terhadap individu sebagai pendorong inovasi, keberhasilan pembangunan di Jepang, Korea Selatan dan China lebih merupakan dorongan kombinasi antara fitur penghargaan individu dengan budaya lokal Konfusian. Sistem nilai yang ada dalam lembaga-lembaga di tiga negara Asia tersebut menyediakan nilai-nilai Konfusian. Artikel ini berargumen bahwa proses kombinasi kebudayaan ini terjadi melalui dorongan sejarah peristiwa humiliationdimana budaya lokal dan budaya pendatang mengalami proses seleksi sebelum diserap. Dengan melakukan identifikasi proses humiliation pada sejarah Jepang, Korea Selatan, dan China ditemukan fitur-fitur budaya baruseperti fukoku kyohei, wakon yosai, datsua nyuo, bunmei yang hadir di Jepang; han, family law dan hallyu di Korea Selatan, dan pragmatisme, sosialisme ala China dan neo-konfusianisme di China.
CITATION STYLE
Hennida, C., Felayati, R. A., Wijayanti, S. H., & Perdana, A. R. (2017). Budaya dan Pembangunan Ekonomi di Jepang, Korea Selatan dan China. Jurnal Global & Strategis, 10(2), 248. https://doi.org/10.20473/jgs.10.2.2016.248-263
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.