Hiperglikemia kronis pada diabetes mellitus tipe 2 berhubungan dengan disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh seperti ginjal (nefropati diabetikum). Pengendalian hiperglikemia pada penderita DM tipe 2 sangat penting dan tidak boleh diabaikan karena berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penderita DM tipe 2 tersebut. HbA1c merupakan salah satu pemeriksaan status glikemik pada penderita DM tipe 2 dan pemeriksaan mikroalbuminuria berguna untuk pemantauan dini resiko nefropati diabetikum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan Resiko Nefropati Diabetikum pada pasien DM tipe 2 di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode analitik cross-sectional dengan menggunakan teknik consecutive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Analisis data dilakukan univariat dan bivariate menggunakan uji Chi-Square. Dari hasil 30 subjek penelitian, didapatkan pasien dengan usia 56-65 sebesar 66, jenis kelamin perempuan sebesar 66,7% perempuan. Hasil kadar HbA1c tidak terkontrol didapatkan hasil 50% beresiko nefropati diabetikum dan 50% normal. Hasil kadar HbA1c yang terkontrol didapatkan hasil 62,5% normal dan 37,5% beresiko nefropati diabetikum Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p-value=0,42 yang berarti tidak adanya hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan resiko nefropati diabetikum pada pasien DM tipe 2 di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi.
CITATION STYLE
Tarawifa, S., Bonar, S. B., & Sitepu, I. (2020). HUBUNGAN KADAR HBA1C DENGAN RESIKO NEFROPATI DIABETIKUM PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 7(2). https://doi.org/10.33024/jikk.v7i2.2755
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.