Produktivitas ternak kambing di lahan kering Nusa Tenggara Timur yang dipelihara secara tradisional semi-intensif sangat dirugikan oleh parasit. Studi kasus selama bulan Juli 2016 pada 5 peternakan rakyat ini mendeskripsikan pola pemeliharaan ternak kambing di Kupang yang dikaitkan dengan risiko infeksi/infestasi parasit. Kambing sebanyak 20 ekor dari 5 peternakan kambing di Kota Kupang (Kelurahan Manutapen, Kelurahan Lasiana) dan di Kabupaten Kupang (Desa Pariti dan Desa Oenesu) terdiri dari berbagai umur diambil sampel feses untuk pemeriksaan parasit kualitatif dengan metode pengapungan sederhana. Observasi dilakukan terhadap perkandangan dan padang penggembalaan. Wawancara terstruktur pada pemilik peternakan untuk mengetahui tata kelola peternakan. Hasil kajian menunjukkan semua ternak terinfeksi parasit saluran pencernaan berupa cacing kelompok strongil, cacing Strongyloides, cacing Trichuris dan protozoa Eimeria spp. Sistim peternakan kambing yang dikelola secara tradisional semi-intensif sebagai usaha sampingan dimana ternak dilepas saat cuaca cerah, kandang alas tanah tanpa pemisahan umur, dan kotoran jarang dibersihkan mendukung siklus hidup parasit.
CITATION STYLE
Winarso, A. (2018). Infeksi parasit gastrointestinal pada kambing di Kupang. ARSHI Veterinary Letters, 2(2), 25–26. https://doi.org/10.29244/avl.2.2.25-26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.