Tulisan ini mengulas terkait disonansi kepemimpinan dan dampaknya terhadap ketidaknyamanan kerja pegawai pada organisasi pemerintah sektor publik. Tujuannya memberikan gambaran dan analisis terkait disonansi kepemimpinan terhadap ketidaknyamanan kerja pegawai pada organisasi pemerintah sektor publik, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar disonansi pada pimpinan. Metode penulisan yang digunakan adalah metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Penulis menggunakan metode ini karena protokol riset metode PRISMA yang detail dan lengkap yang memungkinkan terhindar dari bias subjektif untuk melakukan kajian literatur tanpa melakukan kajian lapangan langsung. Hasil penelusuran berbagai literature menemukan emosi yang dirasakan orang ketika mereka bekerja akan secara langsung mencerminkan kualitas yang sesungguhnya dari kehidupan kerjanya. Pemimpin yang disonan dapat disandingkan dengan individu dengan kepribadian “tipe A” dan kepribadian neurotic. Tipe pemimpin seperti inilah yang membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman karena sikap, perilaku dan keputusan pimpinan yang seringkali menyebarkan emosi negative. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mereduksi disonansi adalah; (1) mengubah sikap atau perilaku melalui mindfulness, hope, dan compassion, (2) menjalankan filosofi teras, dan (3) menerapkan teknik Johari’s Window.
CITATION STYLE
Milawaty. (2022). Disonansi Kepemimpinan dan Dampaknya Terhadap Ketidaknyamanan Kerja Pegawai pada Organisasi Pemerintah Sektor Publik. Jurnal Administrasi Publik, 18(1), 45–68. https://doi.org/10.52316/jap.v18i1.95
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.