Latar belakang: Perilaku perlindungan lanjut usia merupakan aktivitas yang diarahkan untuk mengurangi risiko individu terhadap perkembangan penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Lembaga pemasyarakatan menjadi tempat yang berisiko tinggi terhadap perilaku kekerasan fisik, psikologis pada lansia. Tujuan penelitian: adalah untuk mengetahui perilaku kekerasan fisik dan psikologis pada lansia yang terdapat di lembaga pemasyarakatan.Metode penelitian: metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif research tanpa kelompok kontrol. Adapun populasi penelitian yaitu penghuni Lembaga Pemasyarakatan kelas 1, sedangkan sampel penelitian ini dipilih dengan kriteria inklusi kelompok lanjut usia baik lansia muda usia 60-69 tahun dan lansia tua >70 tahun. Selanjutnya, berdasarkan analisa data, hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan proporsi. Hasil penelitian: menunjukkan narapidana lansia dengan suku Sunda dan Tionghoa memiliki angka kekerasan fisik lebih tinggi dibandingkan suku lainnya. Lansia dengan suku Sunda terjadi kekerasan fisik sebesar 52,94 % dan Tionghoa sebesar 66,77 %. Sedangkan, angka kekerasan psikologis yang terjadi pada narapidana lansia sebesar 36,11 % dan 63,89 % tak terjadi. Simpulan dan saran: kekerasan fisik sering kali terjadi pada narapidana lansia daripada kekerasan psikologis. Petugas kesehatan lapas harus memperhatikan status kesehatan secara fisik dan psikolog harus melakukan konseling secara berkala.
CITATION STYLE
Nugroho, P. (2017). Analisis Perilaku Kekerasan Fisik dan Psikologis Kelompok Resiko Lanjut Usia Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas I. Jurnal Smart Keperawatan, 4(1). https://doi.org/10.34310/jskp.v4i1.91
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.