Kegiatan penambangan merupakian suatu komoditas devisa Negara. Namun dampak negative dari kegiatan penambangan sendiri diantaranya adalah sebagai penghasil air limbah yang mengandung bahan-bahan berbahaya, terlebih jika kegiatan penambangan tersebut dekat dengan pemukiman penduduk serta ekosistem lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak lingkungan yang disebabkan kegiatan penambangan khususnya dampak dari air limbah yang dihasilkan dari proses penambangan serta pengolahan limbahnya. Analisis data yang dilakukan terdiri atas analisis pH, Total Suspended Solid (TSS), kandungan Cu, dan Turbidity yang merujuk pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah Kegiatan Penambangan Bijih Emas dan Tembaga untuk keluaran pengolahan limbah cair air asam tambang. Berdasarkan hasil analisis laboratorium didapatkan hasil uji kualitas air kondisi terbaik untuk pH limbah 8,57 (kenaikan pH sebesar 62,54%) dengan TSS sebesar 7 mg/l (penurunn TSS sebesar 70,46%) , Turbidity sebesar 2.45 mg/l (penurunan Turbidity sebesar 31,02%) dan kadar Cu sebesar 0,37 mg/l (penurunan Cu sebesar 91,2%).
CITATION STYLE
Jadid, Maudy. M. E., A., Ummatrasa. R., & Widiono, B. (2023). PENGARUH JUMLAH KAPUR DAN PAC TERHADAP PENURUNAN KADAR Cu, TSS, TURBIDITY DAN pH PADA AIR ASAM TAMBANG. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 5(2), 69–75. https://doi.org/10.33795/distilat.v5i2.30
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.