DISTORSI MITOS DALAM PERUBAHAN LOGO (LOGO PT PERTAMINA)

  • Johari A
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Berangkat dari sebuah pemikiran Horkheimer yang mengatakan bahwa “usaha manusia rasional untuk menghilangkan mitos tidak akan berhasil, yang ada malah usaha tersebut akan melahirkan mitos karena menurutnya usaha manusia rasional itu sendiri merupakan mitos bagi dirinya” . Merujuk apa yang dikatakan Horkheimer ilmu desain merupakan salah satu contoh nyata tampak hingga sekarang terutama desain komunikasi visual. Logo merupakan contoh nyata dimana logo merupakan sign yang membawa pesan dan tujuan tertentu. Banyak berbagai bentuk logo baik yang mengatasnamakan individu, organisasi swasta maupun pemerintahan tidak hanya di Indonesia namun hampir semua logo di dunia dibuat dan dirancang berangkat dari sebuah mitos. Bahkan tidak hanya logo munculnya ilmu pengetahuan sekalipun selalu bertolak dari mitos. Indonesia merupakan salah satu negara multiculture tentu banyak melahirkan banyak mitos, spirit kebangsaan dan nasionalisme di kemas dan dibungkus dengan sebuah mitos, dari mulai cerita dewa, binatang, warna dan sebagainya. Mitos burung garuda, kepala banteng, pohon beringin, dari kumpulan erbagai mitos membentuk lambang negara kesatuan republik Indonesia, sehingga muncul kecurigaan bahwa apa yang dilakukan manusia rasional hingga sekarang hanya ingin membuktikan dan menghilangkan mitos. Terlebih lagi banyak fakta yang membuktikan ketika sebuah mitos menjadi kenyataan, mitos akan tetap ada selama manusia masih menghuni alam jagatraya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Johari, A. (2017). DISTORSI MITOS DALAM PERUBAHAN LOGO (LOGO PT PERTAMINA). Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra, 4(1), 19–23. https://doi.org/10.52005/rekayasa.v4i1.149

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free