Fisiografi Jawa Tengah oleh Van Bemmelen (1949) dibagi menjadi enam zona, yaitu Dataran Aluvial Utara Jawa, Antiklinorium Serayu Utara, Kubah dan Punggungan pada Zona Depresi Tengah, Zona Depresi Tengah dengan Gunung-gunung Api Kuarter, dan Pegunungan Selatan. Daerah Wonotopo dan sekitarnya termasuk di dalam Kubah Kulon Progo. Litostratigrafi di daerah ini dari umur tua ke muda, secaraberturut-turutadalah Formasi Nanggulan, Formasi Kaligesing, Formasi Dukuh, Formasi Jonggrangan, Formasi Sentolo, serta endapan gunung api Kuarter dan endapan aluvial. Pada umumnyapara peneliti terdahulu (Van Bemmelen, 1949; Pringgoprawiro dan Riyanto, 1987;Rahardjo, dkk, 1995) menyebutkan bahwa hubungan stratigrafi antara batuan vulkanik di Kubah Kulon Progo dan satuan batugamping terutama Formasi Sentolo yang berada di atasnya adalah tidak selaras. Penelitian ini menemukan kontak langsung secara selaras dan menjemari antara breksi vulkanik dan batugamping berlapis Sentolo.Oleh sebab itu hal ini menjadi koreksi atau pengayaan khasanan ilmu pengetahuan atas hubungan stratigrafi antara kedua formasi.
CITATION STYLE
Kusumayudha, S. B., Kaesmetan, D., & Purwanto, H. S. (2019). Hubungan Batu Gamping Formasi Sentolo dan Breksi Vulkanik Kulon Progo: Sebuah Koreksi Stratigrafi Studi Kasus di Daerah Wonotopo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Mineral, Energi, Dan Lingkungan, 3(1), 1. https://doi.org/10.31315/jmel.v3i1.2102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.