Air limbah budidaya udang berjumlah relatif banyak dan mengandung bahan pencemar yang berpotensi mencemari lingkungan. Di sisi lain, air limbah tersebut dapat diolah dan diresirkulasi dalam sistem budidaya udang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemampuan sistem lahan basah buatan-aliran air permukaan (LBB-AAP) yang ditanami dengan rumput vetiver (Chrysopogon zizanioides, L) dalam menghilangkan pencemar (NO2-, NO3-, NH3, NH4+ dan PO43-) dari air limbah budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamaei) kondisi mesohaline dan mengevaluasi kinerja sistem tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem LBB-AAP mampu mengeliminasi parameter NO2-, NO3-, NH3, NH4+ dan PO43- secara signifikan. Rumput vetiver mampu tumbuh pada kondisi mesohaline dan dapat melakukan remediasi air limbah tersebut. Serapan rumput vetiver dalam sistem LBB-AAP untuk NO3-, NH4+ dan PO43-adalah 28, 63 dan 83 %. Desain konstruksi LBB-AAP tipe Hidroponik menunjukkan kinerja terbaik dalam pengendalian air limbah budidaya udang vaname dibandingkan dengan tipe emergent, kombinasi hidroponik dan emergent.
CITATION STYLE
Raharjo, S., Suprihatin, S., Indrasti, N. S., Riani, E., Supriyadi, S., & Hardanu, W. (2015). LAHAN BASAH BUATAN SEBAGAI MEDIA PENGOLAHAN AIR LIMBAH BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamaei) BERSALINITAS RENDAH (Constructed Wetland for Remediation of Brackish Wastewater from White Shrimp (Litopenaeus vannamaei) Cultivation). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 22(2), 201. https://doi.org/10.22146/jml.18743
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.