PDAM Surya Sembada merupakan BUMD yang bekerja pada bidang distribusi air bersih dengan memanfaatkan Sungai Surabaya menjadi salah satu sumber air bakunya. IPAM Karangpilang II telah mengalami peningkatan kapasitas dua kali, dengan kapasitas terakhir sebesar 2.750 liter/detik. Adakalanya dapat terjadi kendala atau kegagalan pada proses produksinya. Studi ini menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi risiko kegagalan pada IPAM Karangpilang II. FMEA merupakan metode sistematis untuk mengetahui dan mencegah sebanyak mungkin failure mode. Pendekatan risiko yang dilakukan pada metode ini yakni dengan severity, occurrence, dan detection. Nilai-nilai kegagalan tersebut kemudian digunakan untuk mendapatkan nilai Risk Priority Number (RPN). Hasil RPN merupakan perhitungan matematis dari analisa yang telah dilakukan, yaitu hasil dari severity × occurrence × detection. Berdasarkan analisis menggunakan FMEA diperoleh nilai RPN yang tertinggi pada unit clearator yang terjadi pada gradient kecepatan, kecepatan aliran, dan bilangan reynold. Dimana masing-masing potensi memiliki nilai RPN sebesar 80. Perbaikan yang diusulkan yaitu dengan melakukan pengaturan dan pengecekan debit yang masuk secara berkala menggunakan alat flowmeter atau alat pengukur debit pada inlet bak.
CITATION STYLE
Firsta Endah, Emma Yuliani, & Tri Budi Prayogo. (2024). Identifikasi Risiko Kegagalan Proses Produksi Ipam Karangpilang II Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis. Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Sumber Daya Air, 4(1), 645–654. https://doi.org/10.21776/ub.jtresda.2024.004.01.055
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.