Revolusi industry 4.0 sebagai bentuk upaya transformasi menuju perbaikan proses dengan mengintegrasikan lini produksi dengan dunia siber, dimana proses produksi berjalan secara online melalui koneksi internet sebagai penopang utamanya. Kelapa sawit saat ini menjadi salah satu komoditas tanaman perkebunan andalan Indonesia dalam menghasilkan devisa. Industri kelapa sawit, memiliki pangsa pasar dengan pertumbuhan mencapai 9,23% pada tahun 2017. Selain itu, industri tersebut juga menjadi penyumbang devisa terbesar dari sektor non-migas yang mencapai hingga 34,33% di tahun 2017. Luas perkebunan kelapa sawit menurut Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian telah berkembang menjadi 8,9 juta hektar di Indonesia. Strategi pengembangan kelapa sawit sangat perlu untuk dikembangkan, mengingat semakin kompetitifnya persaingan di pasar global dan juga sesuai dengan program peningkatan nilai tambah maka penting untuk mengetahui daya saing kelapa sawit di Indonesia dan menetapkan rumusan strategi yang mampu meningkatkan daya saing tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Industri 4.0 melalui inovasi dan teknologi berperan dalam meningkatkan produktivitas. Penerapan teknologi akan memperkuat keberlanjutan dari industri, termasuk industri sawit. Teknologi digital telah memudahkan banyak pekerjaan di industri sawit. Penyedia layanan cloud terkemuka di Indonesia, Datacomm Cloud Business bersama dengan mitra, memperkenalkan solusi Digital Perkebunan Terintegrasi SMART AGRICULTURE untuk Perkebunan pada umumnya dan perkebunan Kelapa Sawit. Smart Agriculture dapat menyongsong Industry 4.0 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
CITATION STYLE
Haryanti, N., Marsono, A., & Sona, M. A. (2021). Strategi Implementasi Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Di Era Industri 4.0. Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah, 8(1), 76–87. https://doi.org/10.53429/jdes.v8i1.146
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.