This study aims at: first, finding out the form of the structure of Rubayat Hamzah Fansuri; second, finding meaning through semiotic reading; third, finding meaning through heuristic reading; fourth, finding meaning through hermeneutic reading. This type of research is qualitative with descriptive narrative presentation. Data collection technique uses observational method and note taking technique. The analysis applies a combination of distributional method and identity method that refer to the structuralism-semiotic analysis model. The method used is the Ultimate Constituent Analysis (UCA). The identity method used is immediate constituent analysis (ICA). Meaning analysis uses an identity methodto pragmatic power that refers to the semiotic analysis model. The presentation of the results of data analysis is carried out by formal and informal methods. The findings of this study are the form of language structure through diction usage systems that have diverse social processes. This diversity determines and is determined by a structured diction according to needs. The meaning of the work in semiotics is determined through the first level reading (heuristics) and continued with the next level, namely hermeneutic reading. Overall Rubayat is full of metafore. All of these are “defamiliarization” or “deotomatization” to create the charm of poetry or to make strange so that it attracts attention. AbstrakPenelitian ini bertujuan: pertama, menemukan bentuk struktur Rubayat Hamzah Fansuri; kedua, menemukan makna melalui pembacaan semiotika; ketiga menemukan makna melalui pembacaan heuristik; keempat, menemukan makna melalui pembacaan hermeneutik. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pemaparan naratif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis menggunakan kombinasi metode agih dan metode padan yang merujuk pada model analisis strukturalisme-semiotika. Metode agih yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung (BUL). Metode padan yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Analisis makna menggunakan metode padan dengan daya pilah pragmatis yang merujuk pada model analisis semiotika. Sajian hasil analisis data dilakukan dengan metode formal dan informal. Temuan penelitian ini yaitu bentuk struktur bahasa melalui sistem pemakaian diksi memiliki proses sosial yang beragam. Keberagaman ini menentukan dan ditentukan oleh diksi yang terstruktur menurut kebutuhan. Pemaknaan karya secara semiotika ditentukan melalui pembacaan tingkat pertama (heuristik) dan dilanjutkan dengan tingkat selanjutnya, yaitu pembacaan secara hermeneutik. Secara keseluruhan Rubayat banyak menggunakan metafora. Semua itu merupakan “defamiliarisasi” atau “deotomatisasi” untuk menimbulkan daya pesona sajak atau untuk membuat aneh (making strange) sehingga menarik perhatian.Kata Kunci: rubayat, strukturalisme, semiotika
CITATION STYLE
Osno, M. (2019). RUBAYAT HAMZAH FANSURI: KAJIAN STUKTURALISME SEMIOTIKA Rubayat Hamzah Fansuri: A Study Of Semiotic Structuralism. GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 4(2), 143–154. https://doi.org/10.47269/gb.v4i2.62
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.