ABSTRAKDi Indonesia proporsi kolesterol abnormal pada penduduk umur ≥15 tahun menurut jenis kelamin yaitu sebesar 69,6% angka ini menunjukkan proporsi kolesterol abnormal. Faktor yang dapat menyebabkan hiperkolesterolemia salah satunya adalah konsumsi makanan tinggi lemak seperti konsumsi gorengan. Proporsi nasional penduduk dengan perilaku konsumsi makanan yang berlemak, makanan berkolesterol, dan makanan gorengan lebih dari sama dengan 1 kali per hari sebesar 40,7%. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan konsumsi gorengan dan asupan kolesterol dengan kejadian hiperkolesterolemia pada mahasiswa kesehatan masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 67 orang. Data konsumsi gorengan dan asupan kolesterol diperoleh menggunakan Semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Kadar kolesterol total diperoleh menggunakan rapid test kolesterol (easy touch). Analisis data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil analisis bivariat menunjukkan konsumsi gorengan (p-value=0,026, RP=2,206, CI=1,133-4,296) dan asupan kolesterol (p-value=0,037, RP=2,530, CI=0,959-6,647) mempunyai risiko terhadap kejadian hiperkolesterolemia. Kesimpulannya konsumsi gorengan dan asupan kolesterol berhubungan dengan hiperkolesterolemia sehingga di sarankan pada mahasiswa untuk mengurangi makanan gorengan dan perbanyak makan sayur dan buah.Kata Kunci: hiperkolesterolemia, konsumsi gorengan, asupan kolesterol, mahasiswa
CITATION STYLE
Yuningrum, H., Rahmuniyati, M. E., & Lende, T. D. P. (2022). KONSUMSI GORENGAN DAN ASUPAN KOLESTEROL BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA MAHASISWA. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 9(2), 98. https://doi.org/10.29406/jkmk.v9i2.3911
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.