Being Bizzare: A New Composition Music | Being Bizzare: Sebuah Komposisi Musik Baru

  • Wiradarma Yoga I
  • Santosa H
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tujuan penciptaan komposisi musik Being Bizzare adalah untuk mengangkat sebuah fenomena fsikologi tentang gangguan skizofrenia yaitu keadaan stress yang  sudah akut. Seperti kisah Jhon dalam film “A Beautiful Mind” yang mengisahkan perjalanan hidup seorang Jhon yang mengidap gangguan skizofrenia. Mekanisme hidup seorang Jhon kemudian diangkat menjadi sebuah komposisi musik baru dengan judul Being Bizzare dengan media ungkap Gamelan Semarandana yang bersifat regeneratif. Regeneratif artinya ber-regenerasi, difokuskan pada unsur melodi saja yakni melodi bagian satu dibuat melodi panjang yang menjadi turunan melodi bagian dua, melodi bagian tiga adalah kebalikan dari melodi bagian satu, melodi bagian empat yakni turunan dari melodi bagian tiga. Metode penciptaan yang digunakan diadopsi dari buku karya Pande Made Sukerta antara lain; menyusun gagasan isi, menentukan ide garapan, dan menentukan garapan. Penerapan metode tersebut membuahkan hasil berupa empat bagian komposisi musik baru yakni bagian satu, bagian dua, bagian tiga, dan bagian empat. Sebagai sebuah musik baru, Being Bizzare merupakan karya yang bertemakan psikologi yang bertujuan secara kontekstual menginformasikan gangguan skizofrenia melalui karya musikal.

Cite

CITATION STYLE

APA

Wiradarma Yoga, I. N., & Santosa, H. (2023). Being Bizzare: A New Composition Music | Being Bizzare: Sebuah Komposisi Musik Baru. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(1), 26–35. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1286

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free