Labuhan Agni adalah sebuah karya komposisi Tabuh Kreasi Pepanggulan yang terinspirasi dari sebuah pura yang bernama Labuh Api di desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Api di definisikan sebagai emosi yang ada dalam tubuh Manusia. Karya komposisi Labuhan Agni dilandasi pemikiran yang berpijak pada patron-patron tradisi pada karya-karya yang diciptakan sebelumnya ditandai dengan adanya pengembangan unsur unsur musikal yang dituangkan ke dalam media ungkap gamelan Gong Kebyar. Metode penciptaan yang digunakan dalam karya komposisi Labuhan Agni adalah metode penciptaan Panca Sthiti Ngawi Sani yang meliputi tahap inspirasi (ngawirasa), tahap eksplorasi (ngawacak), tahap konsepsi (ngarencana), tahap eksekusi (ngawangun) dan yang terakhir tahap produksi (ngebah). Pembentukan karya komposisi Labuhan Agni di bagi menjadi 3 bagian, dan durasi keseluruhan karya komposisi yaitu 12 menit. Terwujudnya karya komposisi Labuhan Agni diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas seniman muda di Bali untuk mewujudkan sebuah karya dari fenomena yang ada di lingkungan sekitar dan memiliki nilai keindahan dan keistimewaan pada karya komposisi.
CITATION STYLE
Bayu Wedanta, I. K. (2023). epanggulan Creative Percussion “Labuhan Agni” | Tabuh Kreasi Pepanggulan “Labuhan Agni.” GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(2), 146–152. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i2.1362
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.