Rancang program SKS telah diuji cobakan sejak tahun ajaran 2004/2005 pada 17 SMA di Mataram oleh Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan tiga SMA di DKI Jakarta pada tahun ajaran 2007/2008. Studi ini dilakukan untuk mengkaji penerapan SKS di Mataram dan Jakarta yang dilaksanakan pada tahun 2007. Sasaran studi berjumlah 64 orang yang terdiri dari staf dinas pendidikan yang menangani program SKS, kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran dan pakar dari perguruan tinggi yang menjadi nara sumber atau patner sekolah. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan diskusi fokus secara kelompok. Teknik analisis data untuk memperoleh hasil kajian digunakan teknik analisis deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa sekolah antusias melaksanakan SKS karena kemandirian peserta didik meningkat. Namun demikian, masih terdapat perbedaan dalam hal: (a) pelaksanaan SKS dan beban belajar SKS, (b) penerapan jumlah sks yang berbeda-beda, (c) program akselerasi dan pengayaan, (d) kurang tersedianya SDM di sekolah yang mampu untuk merancang kurikulum, (e) belum tersedianya buku petunjuk dari pemerintah, (f) belum terpenuhinya sarana dan prasaranan, (g) belum siapnya sistem adminstrasi sekolah, serta (h)beragamnya pemahaman stakeholder tentang SKS.
CITATION STYLE
Mariati, M. (2022). Penerapan Satuan Kredit Semester (SKS) di Sekolah Menengah. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 14(071), 223–246. https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i071.3084
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.