Desa Tayuban, kecamatan Panjatan, kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan desa kesenian yang memiliki kebudayaan yang sangat kental. Letak dan geografis desa Tayuban memiliki potensi pertanian. Hasil pertanian tersebut kemudian diolah menjadi makanan seperti jamur tiram, apem, dawet, peyek bayam,tempe kedelai, abon lele, wajik lapis, gudheg, jenang,wingko merah, roti mlati, criping, molen dan peyek welut. Olahan makanan ini diproduksi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dilakukan oleh kelompok ibu-ibu tani di Desa Tayuban. Namun, kurangnya strategi pemasaran dan belum memiliki kemasan yang menarik konsumen sehingga membuat masyarakat kurang mengenal produk-produk olahan makanan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pelatihan serta meningkatkan keterampilan melalui kratifitas kemasan-kemasan yang menarik pada masing-masing produk sehingga memiliki ciri khas tersendiri serta memberi pelatihan untuk memasarkan produknya sehingga dapat dikenal oleh masyrakat dan menarik perhatian konsumen. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kualitatif. Hasil dari makalah ini adalah memberikan inovasi kemasan yang menarik untuk makanan dan minuman tradisional juga memberikan solusi mengenai pemasaran produk makanan tradisional Desa Tayuban secara online melalui marketplace bernama Tokopedia.
CITATION STYLE
Kristianto, I. I. (2021). Pengemasan Kreatif dan Pemasaran Online Produk Makanan di Desa Tayuban, Kulon Progo. Jurnal Atma Inovasia, 1(2), 147–153. https://doi.org/10.24002/jai.v1i2.3923
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.