Kemampuan Klinik Pratama dalam Menangani 195 Diagnosis di Kota Surabaya

  • Sari E
  • Mukhbitin F
  • Ernawaty E
N/ACitations
Citations of this article
19Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

5%) namely 16.68% in Surabaya City. The research objective is to analyze the primary care clinics' capability in Surabaya City to handle the 195 clinical diagnoses. This research used a descriptive cross-sectional design in four primary care clinics with 20 people sampled. The results showed that all clinics had not been able to provide complete services. Clinical doctors had good capabilities in accordance with the Head of Surabaya City Health Department Decree No.440/19547/436.3/2016 but were not supported by the completeness of supply following the Indonesia Minister of Health Decree No.HK.02.02/MENKES/514/2015. In conclusion, only 65 (≤33%) clinical diagnoses can be handled properly with the imbalance between the doctors' capabilities and completeness of supply. This research suggests the regulation makers must also review the primary care clinics' capability to provide supplies and clinics can determine the right cost-containment strategy to handle 195 clinical diagnoses. Abstrak SK Kadinkes Kota Surabaya No.440/19547/436.3/2016 didasari oleh Kepmenkes RI No.HK.02.02/MENKES/514/2015. Peraturan yang menjelaskan tentang kebutuhan penatalaksanaan penanganan 195 diagnosis klinis di FKTP karena berkaitan dengan kemampuan FKTP melakukan penanganan. Tabel pencapaian RRNS bulan Januari-Mei 2017 menunjukkan klinik pratama merupakan jenis FKTP yang paling banyak menempati zona tidak aman (RRNS>5%) yakni 16,68% di Surabaya. Penelitian bertujuan menganalisis kemampuan klinik pratama di Kota Surabaya dalam menangani 195 diagnosis klinis. Penelitian menggunakan desain crosssectional deskriptif di empat klinik pratama dengan sampel 20 orang. Hasil menunjukkan semua klinik yang diteliti belum mampu menyediakan pelayanan secara lengkap. Dokter klinik memiliki kemampuan yang baik sesuai SK Kadinkes Kota Surabaya No.440/19547/436.3/2016 tetapi tidak didukung dengan kelengkapan supply yang dibutuhkan sesuai Kepmenkes RI No.HK.02.02/MENKES/514/2015. Kesimpulannya, diagnosis klinis yang dapat ditangani dengan baik hanya sebanyak 65 (≤33%) dengan hambatan ketidakseimbangan antara kemampuan dokter dan kelengkapan supply. Penelitian ini menyarankan pembuat kebijakan juga meninjau kemampuan klinik dalam menyediakan supply dan klinik dapat menentukan strategi cost containment yang tepat untuk menangani 195 diagnosis klinis.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sari, E. F., Mukhbitin, F., & Ernawaty, E. (2021). Kemampuan Klinik Pratama dalam Menangani 195 Diagnosis di Kota Surabaya. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 24(1), 11–19. https://doi.org/10.22435/hsr.v24i1.2991

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free