KAJIAN PERANAN SERTIFIKASI BENIH PADA USAHA PENANGKARAN BENIH DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DI BENGKULU

  • Sugiarto E
  • Raisawati T
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Terdapat kecenderungan penurunan penggunaan benih bersertifikat, hal ini disebabkan adanya kecenderungan penurunan anggaran pemerintah yang dialokasikan pada sektor pendistribusian benih (bibit) perkebunan, sehingga praktis usaha penjualan benih banyak ditopang dari pangsa pasar non anggaran pemerintah. Rendahnya daya serap pasar benih bersertifikat dikarenakan beberapa faktor, yaitu : (1) Kesadaran masyarakat tentang mutu benih relatif rendah dan berdasarkan data perhitungan pendistribusian benih pada tahun 2010 penggunaan benih palsu  dimasyarakat mencapai 60%, (2) Maraknya peredaran benih palsu dengan berbagai modus operandinya, (3) Minimnya jumlah pengusaha penangkaran benih bersertifikat, dan disamping itu (4) Harga benih bersertifikat relatif lebih tinggi bagi masyarakat pemula yang berusaha dibidang perkebunan. Usaha penangkaran benih bersertifikat cukup potensial dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penarikan bea retribusi dari kegiatan sertifikasi benih perkebunan selama ini didasarkan atas Surat Keputusan Gubernur Bengkulu nomor 329 tahun 2001. Pengutipan retribusi dari sertifikasi benih bukan merupakan investasi langsung dari masyarakat dan disamping itu berperan untuk menekan peredaran benih ilegitim (palsu), serta mendukung kemudahan masyarakat petani pekebun untuk mencari benih yang berkualitas.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sugiarto, E., & Raisawati, T. (2021). KAJIAN PERANAN SERTIFIKASI BENIH PADA USAHA PENANGKARAN BENIH DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN DI BENGKULU. PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman, 1(2), 99–106. https://doi.org/10.58222/pucuk.v1i2.18

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free