Komunikasi terapeutik sebagai komunikasi interpersonal perawat dengan klien yang secara sadar saling memengaruhi dan memperoleh pengalaman. Tujuan dari praktik komunikasi terapeutik ini yaitu menolong pasien menanggulangi masalahnya serta membenahi pengalaman emosional klien dan berakhir dengan menggapai kesembuhan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan komunikasi terapeutik terhadap tingkat kesembuhan pasien kritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan one group pretest – posttest design. Besar sampel 31 pasien kritis dengan nilai GCS dibawah 14. Penelitian ini menggunakan analisis uji T dengan tingkat signifikasi 0,05 didapatkan hasil sebagai berikut : penerapan komunikasi terapeutik tidak begitu memberikan dampak terhadap perbaikan nilai GCS dan nilai nyeri, dibuktikan dari hasil uji Paired Sampel T-Test dengan nilai p = 0,325. Pada indikator lain penerapan komunikasi terapeutik justru memberikan perbaikan yang cukup signifikan terhadap skala pengukuran tanda – tanda vital dasar seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan dibuktikan dengan nilai p = 0,000.. Perlunya perhatian terhadap komunikasi terapeutik kepada pasien kritis oleh perawat dan juga instansi rumah sakit agar mampu mempetahankan mutu pelayanan rumah sakit serta mendorong peningkatan proses penyembuhan pasien, serta institusi Pendidikan lebih mengembangkan disiplin ilmu terkait komunikasi terapeutik kepada pasien kritis guna menghasilkan perawat yang mampu mendukung peningkatan kesembuhan pasien.
CITATION STYLE
Fhirawati, F., Sofyan, M., & Hamunung, F. (2022). Pengaruh Penerapan Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kesembuhan Pasien Kritis di Ruang ICU RSUD Labuang Baji. Jurnal Berita Kesehatan, 15(2), 90–101. https://doi.org/10.58294/jbk.v15i1.95
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.