Keterbatasan panjang kayu yang tersedia dilapangan mengharuskan bahan elemen sruktur disambung. Namun semakin panjang bahan elemen struktur tersebut, gaya lentur yang akan terjadi akan semakin besar bahkan dapat mengakibatkan patah bila beban yang bekerja pada bahan tersebut tidak seimbang dengan kemampuan dari pada bahan tersebut. Untuk itu perlu diteliti jenis sambungan yang bisa menahan gaya lentur dengan lebih baik. Proses pengujian penelitian ini menggunakan kayu solid dan papan finger joint yang dipotong dengan ukuran 2 cm x 5 cm x 20 cm masing masing sebanyak 15 pengulangan setiap pengujian. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian kadar air, pengujian kerapatan, pengujian MoE dan yang terakhir yaitu pengujian MoR.Dari hasil pengujian MoR dan MoE papan finger joint, didapat bahwa nilai MoE finger joint meningkat 31,75 % terhadap nilai MoE kayu utuh, sedangkan untuk MoR finger joint telah menurun sebesar 24,14 % terhadap MoE kayu utuhnya.
CITATION STYLE
Iskandar, Priyono, J., & Yusdiansyah. (2021). KETEGUHAN LENTUR DAN KETEGUHAN PATAH SAMBUNGAN FINGER JOINT KAYU MERANTI (Shorea sp) PADA POSISI SAMBUNGAN VERTIKAL & HORIZONTAL. Buletin Poltanesa, 22(2). https://doi.org/10.51967/tanesa.v22i2.889
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.