Abstrak Asbuton adalah aspal alam yang terkandung dalam deposit batuan terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Asbuton dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pengganti aspal minyak setelah bitumen dipisahkan dari mineralnya. Penelitian proses pemisahan bitumen dari asbuton menggunakan hot water process sebelumnya telah dilakukan, tetapi bitumen yang terambil kurang maksimal. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan %recovery bitumen dengan modifikasi hot water process melalui penambahan surfaktan anionik dan NaOH. Proses pemisahan bitumen dari asbuton dilakukan melalui dua proses utama, yakni premixing-preheating dan digesting. Premixing-preheating dilakukan dengan mengaduk 250 rpm asbuton dan solar pada suhu 60,70,80, dan 90 o C selama 30 menit. Proses digesting mengaduk 1500 rpm campuran solar-asbuton dengan penambahan wetting agent (Rwa), berupa larutan surfaktan LAS-NaOH sebesar 25%,30%,35% dan 40% terhadap massa campuran total. Konsentrasi larutan surfaktan LAS sebesar 0,5%,1%,1,5% dan 2%. Produk proses digesting dipisahkan secara gravitasi dengan menambahkan air garam konsentrasi 3.5% sehingga terbentuk tiga lapisan. Lapisan teratas merupakan larutan bitumen-solar, ditimbang berat dan diukur densitasnya untuk mengetahui persen (%) recovery yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa % recovery bitumen tertinggi diperoleh sebesar 97,74% pada suhu 90 o C dengan wetting agent 25% dan konsentrasi surfaktan 1.5%. Kata kunci: asbuton, hot water process, surfaktan anionik, NaOH
CITATION STYLE
Susianto, S., Anindita, Y. D., Sevie, G. N., Taufany, F., & Altway, A. (2018). Studi Pemisahan Bitumen dari Asbuton Menggunakan Media Air Panas dengan Penambahan Surfaktan Anionik dan NaOH. IPTEK Journal of Proceedings Series, 0(1). https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i1.3423
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.