Performansi Biologis Induk Bandeng (Chanos chanos forskall) Hasil Seleksi dalam Mendukung Domestikasi dan Pengembangan Budidaya di Tambak

  • Setia Dharma T
  • Setia Wibawa G
  • Alit A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAK Bandeng merupakan ikan yang memiliki rasa daging yang enak, harga relatif terjangkau oleh segala lapisan masyarakat dapat dibudidayakan secara polikultur dengan komoditas lainnya dan banyak petani yang melakukan usaha budidaya. Kendala di masyarakat bahwa pertumbuhan benih bandeng yang dihasilkan oleh pembenih memiliki variasi ukuran yang tinggi, dan pertumbuhan yang lambat di tambak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui teknologi budidaya ikan bandeng, dan memperoleh data biologi induk bandeng G-1. Hewan uji yang digunakan adalah induk bandeng G-1. Penelitian dilakukan secara deskriptif, yaitu melakukan pengamatan secara fenotipik meliputi pertumbuhan setiap dua bulan sekali. Parameter yang diamati adalah beberapa aspek biologi bandeng hasil seleksi antara lain kualitas telur, sintasan, pertumbuhan, pengujian warna, kualitas daging, toleransi terhadap lingkungan, dan ketahanan terhadap penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tetas telur berkisar 80-90,30%, dan memiliki ketahanan larva (SAI) mencapai 4,0-4,6 hari setelah menetas. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih G-2 pada pembenihan umur 14-16 hari (SR) mencapai 60-85%, panjang total (TL) 1,68-1,72 cm, Warna induk bandeng dan ukuran konsumsi dengan menggunakan adalah hijau pada nomor TC.4408 dan perak TC.5501. Kualitas daging dari bandeng G-1 memiliki nilai 8. Kadar histamin untuk semua lokasi budidaya ND (non-detections). Toleransi benih terhadap lingkungan, ikan bandeng memiliki ketahanan terhadap salinitas 0-45 ppt, suhu 20-40°C, pH 6-9, dan oksigen lebih dari 2 ppm, kemudian memiliki ketahanan terhadap penyakit. Kata kunci: induk bandeng, performansi biologi, kualitas daging, toleransi benih ABSTRACT Milkfish is a fish that has a good taste of meat, relatively affordable prices by all walks of life can be cultivated in polyculture with other commodities and many farmers who carry out cultivation. Constraints in the community that the growth of milkfish seeds produced by hatchers has a high size variation, and slow growth in ponds. The purpose of the study was to determine the technology of milkfish cultivation and to obtain data on the biology of milkfish G-1. The test animal used is G-1 milkfish broodstock. The study was carried out in a descriptive, which was to conduct phenotypic observations including growth every two months. The parameters observed were several aspects of the milkfish biology that were selected, including egg quality, survival, growth, color testing, meat quality, environmental tolerance, and disease resistance. The results showed that the hatchability of eggs ranged from 80-90.30%, and had resistance to larvae (SAI) reaching 4.0-4.6 days after hatching. The survival and growth of G-2 seeds at seeding age of 14-16 days (SR) reached 60-85%, total length (TL) of 1.68-1.72 cm, color of milkfish broodstock and size of consumption using green number TC.4408 and silver TC.5501. The quality of meat from milkfish G-1 has a value of 8. Histamine levels for all ND cultivation locations (non-detections). Seed tolerance to the environment, milkfish

Cite

CITATION STYLE

APA

Setia Dharma, T., Setia Wibawa, G., Alit, A. A. Kt., & S. Sumiarsa, G. (2019). Performansi Biologis Induk Bandeng (Chanos chanos forskall) Hasil Seleksi dalam Mendukung Domestikasi dan Pengembangan Budidaya di Tambak. Biotropika: Journal of Tropical Biology, 7(2), 82–86. https://doi.org/10.21776/ub.biotropika.2019.007.02.6

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free